DIRASAH USLUBIYYAH FI SURAH AL-JASIYAH

Zufar Ulil Albab, NIM.: 17101010090 (2021) DIRASAH USLUBIYYAH FI SURAH AL-JASIYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (DIRASAH USLUBIYYAH FĪ SURAH AL-JASIYAH) 17101010090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (DIRASAH USLUBIYYAH FĪ SURAH AL-JASIYAH) 17101010090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Quran merupakan mukjizat keagamaan yang ilmiah yang Allah جل جلاله turunkan pada rasul-Nya. Selain itu, Quran meruapakn sumber bagi segala ilmu di antaranya yaitu bahasa dan sastra karena bahasa Quran ialah bahasa Arab dengan sastra yang tinggi lagi puitis. Ketinggian tersebut memunculkan berbagai metode dalam menyingkap rahasia-rahasia kebahasaan Quran, salah satunya yaitu stilistika. Di antara surat yang sarat akan keindahan gaya bahasa yaitu surat al-Jāṡiah karena di dalamnya terdapat beberapa lafadz khusus yang tidak terdapat pada surat lain kecuali surat al- Jāṡiyah. Selain itu, terdapat pengulangan bunyi lafadz pada akhir ayat serta ritme ayat yang akan memberikan efek pada pemaknaan. Penelitian ini mendeskripsikan unsur-unsur gaya bahasa yang terdapat dalam surat al-Jāṡiyah berdasarkan lima aspek analisis stilistika serta mendeskripsikan efek gaya bahasa tersebut dalam pemaknaan. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. . Metode dalam analisis yang digunakan yaitu dengan analisis stilistika dan padan intralingual pada sebagian data yaitu peneliti membandingkan unsur kebahasaan surat al-Jāṡiyah dengan surat lain atau ucapan orang Arab pada umumnya berdasarkan lima level analisis stilistika. Hasil penelitian yang ditemukan pada aspek fonologi terdapat pengulangan bunyi, bunyi tebal dan tipis, bunyi vokal panjang, dan faṣilah menunjukkan keserasian antara bunyi dan makna. Pada aspek morfologi terdapat pemilihan ism al-fā’il, fi’l muḍāri’,fi’l māḍi, ṣigat mubālagāh, dan wazan “fa’ala” dengan “ifta’ala”. Pada aspek sintaksis terdapat taqdīm wa ta’khīr, nakirah, takrār, dan istifhām. Pada aspek semantik diketahui makna leksikal pada lafadz “ijtaraḥa” dan “syarī’ah” secara mendalam, terdapat polisemi, sinonim, dan taḍād. Adapun pada aspek imagery maka terdapat tasybīh, majāz, isti’arāh, dan kināyah yang dapat membuat sebuah objek yang abstrak menjadi nyata dan terindra.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item