SEKSISME DAN RELASI KUASA DALAM DAKWAH; KAJIAN ATAS KONTEN YOUTUBE DAN INSTAGRAM USTADZ DAS’AD LATIF

Mahram Mubarak M, S. Ag., NIM.: 19200010041 (2021) SEKSISME DAN RELASI KUASA DALAM DAKWAH; KAJIAN ATAS KONTEN YOUTUBE DAN INSTAGRAM USTADZ DAS’AD LATIF. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SEKSISME DAN RELASI KUASA DALAM DAKWAH; KAJIAN ATAS KONTEN YOUTUBE DAN INSTAGRAM USTADZ DAS’AD LATIF) 19200010041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (SEKSISME DAN RELASI KUASA DALAM DAKWAH; KAJIAN ATAS KONTEN YOUTUBE DAN INSTAGRAM USTADZ DAS’AD LATIF) 19200010041_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengidenfikasi dan menganalisis unsur seksisme dalam narasi dakwah di era media baru. Adapun studi kasus dilakukan pada Ustadz Das’ad Latif. Pertanyaan utama dari penelitian ini adalah bagaimana unsur seksisme itu muncul dalam konten dakwah Ustadz Das’ad Latif dan mengapa itu terjadi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini menggunakan data netnografi. Selanjutnya, temuan dari penelitian ini akan dipertajam dengan menggunakan analsis seksisme dari Sara Mills dan kuasa-pengetahuan dari Michel Foucault. Adapun pengolahan data netnografi diperoleh dengan cara menelusuri akun Instagram dan kanal Youtube resmi milik Ustadz Das’ad Latif. Analisis seksisme kemudian digunakan sebagai bentuk sensitivitas gender terhadap narasi yang bias gender. Kemudian kuasa-pengetahuan dimasukkan untuk mengamati apa yang menopang sehingga narasi seksis itu muncul dalam dakwah Ustadz Das’ad Latif. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat unsur seksisme dan bias gender yang cukup kental dalam narasi dakwah Ustadz Das’ad Latif. Beberapa unsur seksis yang dimaksud secara tematis dapat dirangkum seperti, 1) Mengobjektifikasi tubuh perempuan, 2) Mendomestifikasi peran perempuan, 3) Melanggengkan ide patriarkisme, dan 4) Meromantisir superioritas laki-laki terhadap perempuan. Unsur-unsur seksisme tersebut kemudian diproduksi dan direproduksi dalam bentuk humor, storytelling ataupun ekspresi tertentu. Selain itu, melalui otoritas dan popularitas Ustadz Das’ad Latif narasi seksis itu menjadi diperkuat dan terus menerus menjadi wacana yang diterima begitu saja oleh masyarakat. Olehnya itu, melalui analisis Foucauldian terjadi pendisiplinan terhadap tubuh perempuan dengan menjadikan agama sebagai kuasa-pengetahuan untuk mengatur dan mendistribusikan ketidakadilan berbasis gender ke dalam konten dakwah di era media baru.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item