VIRTUALITAS DIRI DALAM RUANG MASYARAKAT CYBER

Rama Kertamukti, - (2021) VIRTUALITAS DIRI DALAM RUANG MASYARAKAT CYBER. In: Menuju Masyarakat Indonesia 5.0, Perspektif dan Dinamika. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pp. 104-123.

[img]
Preview
Text (VIRTUALITAS DIRI DALAM RUANG MASYARAKAT CYBER)
VIRTUALITAS DIRI DALAM RUANG MASYARAKAT CYBER.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan)
surat-surat-pernyataan1658694135.pdf - Published Version

Download (17kB) | Preview

Abstract

Komunitas Virtual dengan bermacam bukti diri virtualnya mewakili bagaimana proses transformasi sosial yang dibawa oleh teknologi komunikasi serta dengan dukungan teknologi data baru. Komunitas bukan lagi wajib dibatasi secara daerah atau geografis namun dapat pula pada ruang virtual dimana manusia hidup. Tidak terdapat perbandingan yang berarti dalam dinamika komunitas ketika mereka cuma beraktifitas secara online dengan ketika berkehendak mereka berjumpa secara tatap muka. Kontak tatap muka sebagai perekat ikatan antar anggota dalam komunitas senantiasa diinginkan para angota komunitas virtual. Bisa dilihat dari bagaimana orang dalam komunitas lebih intensif melaksanakan aktivitas di dalam dunia offline, daripada di dunia virtual. Tidak hanya itu, orang juga senantiasa ingin memasuki dan menjelajah dalam dunia media baru atau virtual, serta mulai melaksanakan kegiatan virtual mereka dengan anggota lain lewat bermacam teknologi komunikasi untuk aktivitas di komunitas virtual. , Sedangkan identitas virtual diciptakan dan diposisikan melalui interaksi komunikasi yang cenderung bergantung pada konteks. Dunia virtual, memiliki karakteristik unik yang mendorong penggunanya untuk membentuk hubungan satu sama lain dan dengan musah memberikan berbagai peluang untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan pengguna lain dalam suatu komunitas Dengan identitas virtual, para pengguna ruang virtual dapat menentukan ruang dan batas pribadi mereka sendiri. Dalam hal ini, kedekatan fisik dengan identitas yang dihadirkan mungkin sebenarnya juga memiliki makna simbolis yang terkait dengan keintiman, persahabatan dan ikatan sosial, mirip dengan keberadaan offline individu.Proses kontruksi identitas di media sosial sangat dipengaruhi oleh siapa saja yang mengakses akun pengguna, sehingga itu menjadi kontrol terhadap proses kontruksi yang dibangunnya. Pengguna media sosial sebagai seorang manusia tampaknya juga memahami ada perbedaan batasan nilai-nilai individu, kelompok atau lingkunganya. Dengan kata lain dapat dimaknai identitas virtual pada pengguna media sosial pada dasarnya tidak tunggal atau sama, akan tetapi tergantung konteks dan peran yang dipilihnya. Terkait dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan orang dalam hal ini pengguna media sosial untuk membuat identitas virtual yang beragam dapat dilakukan melalui media sosial. Identitas direpresentasikan dengan cara beragam dan berbeda bergantung pada masing-masing individu. Melalui identitas ini, individu terindikasi memiliki persamaan atau perbedaan dengan individu lain. Melalui identitas pula, sebuah komunitas terindikasi memiliki persamaan atau perbedaan dengan komunitas lainnya, baik aspek-aspek personal maupun aspek sosial. Dengan demikian, identitas dapat difungsikan sebagai penanda apakah individu yang bersangkutan merupakan bagian dari suatu kelompok atau bukan dan apakah kesamaan tertentu yang dimiliki sekelompok orang dapat menjadi identitas bersama/kolektif dan membedakannya dari kelompok lain.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Komunitas Virtual; Masyarakat Cyber; Media Sosial
Subjects: Media Sosial
Divisions: Buku
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 25 Jul 2022 03:38
Last Modified: 25 Jul 2022 03:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52207

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum