TAFSIR MEDIA SOSIAL: KAJIAN PENGEMBANGAN MAKNA GUS BAHA ATAS TAFSIR JALALAIN TERHADAP QS. YASIN [36] DI YOUTUBE

Erika Aulia Fajar Wati, NIM.: 19205032042 (2022) TAFSIR MEDIA SOSIAL: KAJIAN PENGEMBANGAN MAKNA GUS BAHA ATAS TAFSIR JALALAIN TERHADAP QS. YASIN [36] DI YOUTUBE. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TAFSIR MEDIA SOSIAL: KAJIAN PENGEMBANGAN MAKNA GUS BAHA ATAS TAFSIR JALĀLAIN TERHADAP QS. YASIN [36] DI YOUTUBE)
19205032042_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TAFSIR MEDIA SOSIAL: KAJIAN PENGEMBANGAN MAKNA GUS BAHA ATAS TAFSIR JALĀLAIN TERHADAP QS. YASIN [36] DI YOUTUBE)
19205032042_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penafsiran Al-Qur’an mengalami banyak perkembangan dengan munculnya inovasi media yang digunakan di berbagai media sosial. YouTube menjadi salah satu platform penafsiran berbasis digital yang popular digunakan para mufassir. Dinamika perkembangan tafsir di media sosial menjadi daya tarik tersendiri untuk diteliti. Pemilihan Gus Baha sebagai subjek kajian ini karena merupakan tokoh mufassir yang berada di garda depan tafsir di YouTube. Penelitian ini memfokuskan pada QS. Yāsīn karena memiliki beberapa isyarat kontekstual dalam ayatnya. Pemilihan surat ini juga didasari transformasi QS. Yāsīn menjadi surat istimewa bahkan sacral sehingga menimbulkan kesalahpahaman makna surat tersebut. Melalui latar belakang tersebut, penulis membahas pengembangan makna penafsiran QS. Yāsīn atas tafsir Jalālain oleh Gus Baha di YouTube agar didapati makna kontekstual dan implikasi dari penafsirannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat etnografi virtual, dimana pengumpulan data dilakukan dari informasi di lingkungan online sebagai pengganti wawancara dan survei. Sumber data penelitian ini berasal dari rekaman pengajian tafsir Gus Baha yang diunggah di kanal YouTube Tafsir NU. Data tersebut dianalisa menggunakan teori interpretasi J.E Gracia yang meliputi tiga fungsi, yaitu fungsi historis, fungsi pengembangan makna dan fungsi implikasi. Adapun setelah teori tersebut diaplikasikan terhadap penafsiran Gus Baha atas QS. Yāsīn [36] di YouTube, dapat memberikan gambaran kepada audiens kontemporer tentang makna yang sesuai diterapkan dalam konteks saat ini. Pada fungsi historis, QS. Yāsīn diturunkan sebagai penguat hati Nabi Muhammad atas sikap kaum kafir yang menolak kerisalahannya. Sedangkan fungsi pengembangan makna dalam QS. Yāsīn terdapat beberapa poin, yaitu: penciptaan makhluk berpasangan tidak terbatas hanya makhluk hidup melainkan pada benda mati juga diciptakan berpasangan, penciptaan benda angkasa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan representasi surga neraka hanyalah simbol yang hanya diketahui secara pasti oleh Allah. Adapun fungsi implikasi dapat diterapkan dalam ilmu astronomi, otomotif dan ilmu lainnya agar tercipta manfaat dalam memahami makna QS. Yāsīn.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Ahmad Baidowi, S.Ag., M.Si
Uncontrolled Keywords: QS. Yasin [36], Gus Baha, Tafsir Media Sosial, Interpretasi J.E Gracia
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Media Sosial
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 27 Feb 2023 08:34
Last Modified: 27 Feb 2023 08:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56601

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum