MENJILATI JARI SETELAH MAKAN (STUDI MA’ANI AL-HADIS)

Rahmat Hidayatullah, NIM.: 07530020 (2011) MENJILATI JARI SETELAH MAKAN (STUDI MA’ANI AL-HADIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MENJILATI JARI SETELAH MAKAN (STUDI MA’ANI AL-HADIS))
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (MENJILATI JARI SETELAH MAKAN (STUDI MA’ANI AL-HADIS))
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pemaknaan hadis merupakan usaha untuk memahami matan hadis dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian yang mendalam untuk memperoleh ideal moral yang terkandung di dalamnya, agar mendapatkan pemahaman yang tepat serta dapat dikontekstualisasikan dan diaplikasikan dengan keadaan masyarakat saat ini yang memiliki permasalahan yang complex di setiap sisi kehidupannya. Sebuah kebudayaan yang dimiliki suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya, karena setiap masyarakat akan membentuk kebudayaannya sendiri untuk mengatur agar suatu komunitas masyarakat dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain. Sebuah kebudayaan dari suatu masyarakat tidak akan bisa dipaksa untuk diaplikasikan ataupun diikuti oleh yang lainnya. Salah satu bentuk kebudayaan yang ada di tengah-tengah masyarakat ialah bagaimana tata cara suatu masyarakat mengkonsumsi makanan. Atas dasar inilah penulis mencoba mengangkat tema mengenai hadis menjilati jari setelah makan. Di sini penulis menggunakan teori Ma'dai aldi: yang dikembangkan oleh Indal Abror, yang melalui empat langkah penelitian. Dari penelitian yang dilakukan. menghasilkan beberapa kesimpulan, pertama, bala pemaknaan hadis mengenai menjilati jari setelah makan tidak bisa dimaknai secara tekstual melainkan secara kontekstual, karena hadis yang memiliki sarana dan prasarana bisa saja berubah sesuai dengan waktu, tempat serta kondisi masyarakat saat itu. “Kedua, perintah Nabi untuk menjilati jari adalah sebagai tanda raza syukur ata: Bikmat yang telah diberikan Allah, serta di dalam makanan itu mempunyai suatu berkah yang tiada satupun yang mengetahui dimana letak keberkahan itu. Sehingga. baik makan menggunakan tangan ataupun peralatan makan seperti sendok dan garpu. makanan yang tersisa mesti dihabiskan, karena sisa dari makanan yang tidak dihabiskan akan di makan oleh syaitan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Agung Danarta M.Ag
Uncontrolled Keywords: Adab Makan, Teladan Rasulullah, Kritik Hadis
Subjects: Hadis > Kumpulan Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 10 May 2023 08:16
Last Modified: 10 May 2023 08:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58437

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum