STUDI ATAS KITAB AL-SUNNAH MASDARAN LI AL-MA’RIFAH WA AL-HADARAH KARYA YUSUF AL-QARADHAWI

Syahrul Syarif, NIM.: 07530015 (2011) STUDI ATAS KITAB AL-SUNNAH MASDARAN LI AL-MA’RIFAH WA AL-HADARAH KARYA YUSUF AL-QARADHAWI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STUDI ATAS KITAB AL-SUNNAH MAS{DARAN LI AL-MA’RIFAH WA AL-HADARAH KARYA YUSUF AL-QARADHAWI)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (STUDI ATAS KITAB AL-SUNNAH MAS{DARAN LI AL-MA’RIFAH WA AL-HADARAH KARYA YUSUF AL-QARADHAWI)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini membahas studi atas kitab al-Sunnah Mas}daran li al-Ma’rifah wa al-Had}a>rah karya Yusuf al-Qaradhawi. Permasalahan pokok yang akan dijawab adalah, pertama, bagaimana deskripsi kitab tersebut yang meliputi latar belakang penulisan, sistematika penulisan, serta metode penulisan?, kedua, apakah asumsiasumsi dasar dan bagaimana konstruksi pemahaman hadis al-Qaradhawi dalam kitab tersebut?, ketiga, bagaimana implikasi pemikiran al-Qaradhawi mengenai sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan dan peradaban?. Alasan memilih kitab ini sebagai objek penelitian adalah, pertama, metode penulisan dalam kitab ini yang beragam. Kedua, kitab ini telah diterjemahkan oleh sedikitnya tiga penerbit. Ketiga, al-Qaradhawi adalah penulis kitab yang saat ini menduduki jabatan sebagai ketua persatuan ulama muslim internasional sehingga bisa dikatakan beliau sangat berwawasan luas dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan dunia Islam saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, untuk meneliti latar belakang pengarang dari segi sosial budaya yang melingkupinya dimana turut memengaruhi penyusunan kitab. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptifanalisis, untuk memaparkan pemahaman dan membedah kitab. Hasil dari penelitian ini adalah, deskripsi atas kitab tersebut yang meliputi latar belakang penulisan, sistematika, dan metode penulisan. Dari latar belakang penulisan, kitab ini berangkat dari dua sebab, pertama, kitab ini ditulis dalam rangka penguakan kembali sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan dan peradaban yang mana persoalan tersebut sudah ada dalam pemikiran Islam. Kedua, adanya permintaan dari Lembaga Pemikiran Islam Internasional, Washington kepada al- Qaradhawi untuk mengkaji masalah ini. Dari segi sistematika penulisan, kitab ini disusun dengan menyebutkan bagian hadis keseluruhannya dan juga terkadang hanya menyebutkan sebagiannya serta hadis dalam kitab ini juga dicantumkan sumber kitab hadis yang dijadikan rujukan. Selain itu, kitab ini disusun berdasarkan permasalahan fiqih, yang menerangkan persoalan-persoalan sunnah dalam masyarakat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan peradaban. Metode penulisan yang digunakan dalam kitab ini menggunakan metode tanya jawab, eksplanasi serta kuotasi (kutipan). Adapun asumsi-asumsi dasar al-Qaradhawi dalam kitab ini adalah, pertama, selain perkara-perkara yang merupakan tasyri’, di dalam sunnah itu terdapat perkaraperkara yang bukan merupakan tasyri’. Kedua, sumber ilmu pengetahuan bagi umat Islam adalah wahyu ilahi, akal dan panca indera. Ketiga, selain sebagai sumber kedua (setelah al-Qur’an) bagi fiqih dan hukum Islam, sunnah juga merupakan dakwah, petunjuk, dan sumber ilmu pengetahuan keagamaan, kemanusiaan, dan sosial bagi seorang muslim. Keempat, Pada dasarnya sunnah –khususnya yang berupa perkataan –mengandung khabar dan insya’ seperti halnya al-Qur’an. Kelima, peradaban bagi Islam yaitu suatu peradaban yang menggabungkan unsur spiritual dengan material, menyeimbangkan antara akal dan hati, menyatukan ilmu dan iman, dan meningkatkan moral seiring dengan peningkatan material. Sedangkan konstruksi teoritis pemahaman hadis dalam kitab ini adalah, pertama, memahami aspek bahasa. Kedua, mengorelasikan hadis yang terkait dengan nash al-Qur’an. Ketiga, memaknai teks dengan menyarikan ide dasar. Keempat, memahami konteks sosio historis. Kelima, memahami hadis dengan membandingkan pendapat ulama-ulama sebelumnya. Sedangkan implikasi pemikiran al-Qaradhawi mengenai sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan dan peradaban meliputi banyak segi, pertama, sunnah dan pengetahuan tentang alam ghaib, bahwa meyakini adanya Allah swt. merupakan langkah awal untuk memercayai adanya hal-hal yang ghaib lainnya. Kedua, sunnah dan ilmu-ilmu kemanusiaan, bahwa setiap manusia memiliki kelebihan masingmasing di dalam setiap bidang. Ketiga, Sunnah dan pendidikan, bahwa manusia yang menyadari akan pentingnya pendidikan, maka ia akan diterima dengan baik oleh masyarakat di mana ia berada. Keempat, Sunnah dan ilmu kesehatan, bahwa ketika kesehatan badan dan kekuatan jiwa ini dimiliki oleh seorang muslim, maka dipastikan ia akan menjadi manusia yang dikehendaki Allah swt., yaitu manusia yang dapat membela agama dan memakmurkan bumi. Kelima, Sunnah dan ekonomi, memberi pelajaran bagi para pengusaha untuk senantiasa berusaha di dalam memanfaatkan apa saja yang halal dalam menghasilkan penghasilan dan berusaha untuk menghasilkan produk terbaik. Keenam, Sunnah dan sains, bahwa sunnah Rasulullah saw. sangat menentang pengetahuan yang hanya berdasarkan pada khayalan dan khurafat, serta menentang ilmu yang hanya berdasarkan dugaan tanpa pembuktian ilmiah. Selain itu membuat perencanaan dalam hidup akan membuat hidup lebih teratur. Ketujuh, Sunnah dan fiqih peradaban, bahwa peradaban yang baik akan terjadi ketika manusia menjalankan tugas sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Kedelapan, Fiqih ilmu pengetahuan, bahwa dialog bukan hanya bisa dilakukan terhadap orangorang yang tidak sependapat, akan tetapi ketika berdialog dengan orang-orang yang sependapat maka cukup berdialog dengan menggunakan gaya bahasa yang baik. Kesembilan, Fiqih kehidupan, bahwa hal yang mesti dilakukan dalam hidup adalah memanfaatkan dengan sebaik-baiknya umur yang diberikan Allah swt. Kesepuluh, Fiqih realitas, bahwa seseorang yang mengetahui relitas yang ada di sekitarnya dengan baik, maka jalan untuk mendapatkan kebahagiaan bagi orang tersebut sangat besar sebanding dengan pengetahuan realitas yang ia ketahui. Kesebelas, Fiqih maksud dan tujuan syari’ah, bahwa dengan mengetahui maksud dan tujuan syari’ah dari hukum-hukum Allah swt., maka akan mewujudkan kemashlahatan hidup manusia di dunia dan akhirat. Keduabelas, Fiqih prinsip-prinsip syari’ah yang mulia, bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah memiliki tujuan tertentu dan tolak ukur keberhasilan ciptaan tersebut adalah terletak pada keberhasilannya dalam menjalankan tujuan-tujuan diciptakannya. Ketigabelas, Sunnah dan perilaku beradab, bahwa tolak ukur bermaknanya pemahaman budaya (beradab) itu adalah ketika pemahaman itu dapat direalisasikan dalam perilaku hidup.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dadi Nurhaedi, S. Ag, M. Si
Uncontrolled Keywords: Yusuf Al-Qaradhawi, Kitab Al-Sunnah Masdaran Li Al-Ma’rifah Wa Al-Hadarah, Sunah
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 29 Nov 2023 10:54
Last Modified: 29 Nov 2023 10:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62310

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum