MISINTERPRETASI HADIS TASYABBUH TERKAIT LARANGAN PERAYAAN TAHUN BARU DALAM MEME INSTAGRAM

Siska Helma Hera, NIM.: 19205032078 (2023) MISINTERPRETASI HADIS TASYABBUH TERKAIT LARANGAN PERAYAAN TAHUN BARU DALAM MEME INSTAGRAM. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MISINTERPRETASI HADIS TASYABBUH TERKAIT LARANGAN PERAYAAN TAHUN BARU DALAM MEME INSTAGRAM)
19205032078_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (MISINTERPRETASI HADIS TASYABBUH TERKAIT LARANGAN PERAYAAN TAHUN BARU DALAM MEME INSTAGRAM)
19205032078_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang penelitian ini berangkat dari penafsiran masyarakat media sosial Instagram yang disebarkan lewat meme hadis tasyabbuh dalam menafsirkan hadis tersebut dengan larangan perayaan tahun baru, secara tekstual hadis tersebut tidak berisi larangan dalam bertasyabbbuh yang berhubungan dengan perayaan tahun baru, maka dari latar belakang masalah tersebut, peneliti ingin mengkaji lebih detail bagaimana penafsiran hadis tasyabbuh dalam meme instagram? Mengapa perayaan tahun baru dilarang berdasarkan hadis tasyabbuh?. Dan mengapa muncul misinterpretasi dalam hadis tasyabbuh terkait perayaan tahun baru? Untuk menjawab hal tersebut penelitian ini menggunakan teori misinterpretasi Muhammad Quraish Shihab untuk melihat misinterpretasi yang terdapat dalam penafsiran hadis tasyabbuh terkait perayaan tahun baru. Penelitian ini bersifat kualitatif berbasis netnografi. Hasil penelitian menunjukkan hadis tasyabbuh ditafsirkan dengan beragam bentuk: pertama, hadis tasyabbuh ditafsirkan dengan larangan meniru budaya, pakaian dan kebiasaan orang-orang kafir. Kedua, larangan mengikuti budaya kaum kafir. Ketiga, larangan tasyabbuh dengan kaum kafir dalam hal yang khusus seperti gaya, penampilan, tingkah laku, model rambut, berpakaian, penampilan, ultah dan new year (tahun baru). Keempat, larangan tasyabbuh dengan orang kafir dalam lingkup yang luas karena tidak dibatasi. Kemudian alasan dilarang perayaan tahun baru dengan hadis tasyabbuh, alasannya juga bervariasi yaitu, pertama: perayaan tahun baru berasal dari kaum kafir, kedua, dilarangnya tasyabbuh untuk memperkokoh identitas muslim, ketiga, dilarangnya tahun baru karena bukan perayaan Islam, keempat, dilarangnya tasyabbuh karena perayaan tahun baru merupakan perbuatan yang diingkari oleh Rasul dan terakhir dilarangnya tasyabbuh dengan perayaan tahun baru karena tasyabbuh dengan tiga agama sekaligus. Kemudian misinterpretasi dalam hadis tasyabbuh terkait perayaan tahun baru, disebabkan oleh dua hal, pertama hadis tasyabbuh ditafsirkan oleh aliran salaf, yang berkecendrungan penafsiran hadis digiring atau disesuaikan dengan alirannya, ini kesalahan penafsiran berdasarkan subjektif mufassir. Kedua, misinterpretasi terhadap perayaan tahun baru disebabkan oleh 3 hal, pertama: melarang perayaan tahun baru dengan berdasarkan kepada teks al-Qur’an yang tidak terkait, kedua, menafsirkan dengan hadis yang tidak terkait dan yang ketiga menafsirkan dengan hadis serta pendapat ulama yang tidak memiliki keterkaitan dengan larangan perayaan tahun baru, ini merupakan misinterpretasi dari metode yang keliru, sehingga munculnya misinterpretasi dalam perayaan tahun baru berdasar hadis tasyabbuh.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I, M.A.
Uncontrolled Keywords: Tahun Baru, Misinterpretasi, Hadis Tasyabbuh, Meme Instagram
Subjects: Hadis
Media Sosial
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 02 Feb 2024 15:23
Last Modified: 02 Feb 2024 15:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63392

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum