Nur Indah Lestari, NIM.: 18101020093 (2023) PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID KEDONDONG SEMAKEN, KALIBAWANG, KULON PROGO TAHUN 1936-1996 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID KEDONDONG SEMAKEN, KALIBAWANG, KULON PROGO TAHUN 1936-1996 M)
18101020093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID KEDONDONG SEMAKEN, KALIBAWANG, KULON PROGO TAHUN 1936-1996 M)
18101020093_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang perkembangan arsitektur Masjid Kedondong di Dusun Semaken, Kalibawang, Kulon Progo. Masjid Kedondong merupakan salah satu masjid tertua di Kulon Progo. Keberadaan masjid ini menjadi bukti penyebaran agama Islam pada abad ke-15 di wilayah Kulon Progo. Namun demikian, keberadaan Masjid Kedondong tidak dekat dengan wilayah pusat pemerintahan seperti Masjid Kagungan Dalem pada umumnya. Pembangunan Masjid Kedondong diprakarsai oleh Panembahan Bodho atas perintah Sunan Kalijaga ± sekitar tahun 1513 M. Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini ialah perkembangan arsitektur bangunan Masjid Kedondong meliputi periodisasi pembangunan serta aspek-aspek yang melatarbelakangi renovasi masjid. Tujuan penelitian yakni untuk menguraikan perubahan-perubahan fisik bangunan Masjid Kedondong serta aspek-aspek yang melatarbelakangi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan historis-arkeologis. Selain itu, penelitian ini didukung dengan disiplin ilmu arkeologi yaitu rehabilitasi (pemugaran) yang diatur oleh Kemendikbud. Kaitannya dengan penelitian ini terdapat pada perubahan bangunan fisik masjid yang dilatarbelakangi oleh kebutuhan ruang untuk berbagai kegiatan masyarakat baik yang berupa ibadah, pendidikan maupun kegiatan sosial. Metode yang digunakan adalah metode sejarah mencakup lima tahapan yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan terakhir adalah historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan Masjid Kedondong mengalami pembaruan yang dibagi menjadi 3 periode yakni tahun 1936-1956, 1956-1976, dan 1976-1996 M. Pembaruan bangunan Masjid Kedondong meliputi penggantian bahan material bangunan dengan kualitas yang lebih baik dan perluasan bangunan. Hal itu bertujuan agar nilai-nilai historis dan kebudayaan dari bangunan tersebut tidak hilang. Oleh karena itu, baik dari segi bentuk bangunan ruang utama maupun unsur-unsur masjid masih tetap dipertahankan dan dilestarikan hingga saat ini. Unsur-unsur masjid tersebut antara lain: saka guru, mustaka, bedug, penggunaan daun ilalang pada puncak atap brunjung, dan sumur. Beberapa aspek yang melatarbelakangi masyarakat merenovasi Masjid Kedondong, yakni aspek bangunan, perkembangan zaman dan sosial. Pada aspek bangunan meliputi kondisi bangunan yang sudah rusak yang disebabkan oleh faktor usia bangunan maupun alam. Kedua, aspek perkembangan zaman yang diikuti oleh kemajuan teknologi serta cara berfikir masyarakat juga mendorong renovasi masjid agar semakin nyaman digunakan. Terakhir yakni aspek sosial meliputi bertambahnya jumlah penduduk serta kegiatan masjid sehingga membutuhkan ruang yang luas.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Riswinarno, S. S., M. M |
| Uncontrolled Keywords: | Arsitektur, Masjid Kedondong, Penyebaran Agama Islam |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.351 Masjid, Tempat Ibadah |
| Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 31 Jul 2024 14:10 |
| Last Modified: | 31 Jul 2024 14:10 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66220 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
