“STEREOTIP KEKERASAN VERBAL TERHADAP MUSLIMAH DI RUANG VIRTUAL” (Analisis Isi Berdasarkan Komentar Kekerasan Verbal dalam Akun Tiktok @kinderflix.idn )

Siti Indar Thalia Pirama Sargita, NIM.: 20102010116 (2024) “STEREOTIP KEKERASAN VERBAL TERHADAP MUSLIMAH DI RUANG VIRTUAL” (Analisis Isi Berdasarkan Komentar Kekerasan Verbal dalam Akun Tiktok @kinderflix.idn ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (“STEREOTIP KEKERASAN VERBAL TERHADAP MUSLIMAH DI RUANG VIRTUAL” (Analisis Isi Berdasarkan Komentar Kekerasan Verbal dalam Akun Tiktok @kinderflix.idn )) 20102010116_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (“STEREOTIP KEKERASAN VERBAL TERHADAP MUSLIMAH DI RUANG VIRTUAL” (Analisis Isi Berdasarkan Komentar Kekerasan Verbal dalam Akun Tiktok @kinderflix.idn )) 20102010116_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Kaum perempuan hingga saat ini masih mendapatkan perlakuan yang tidak adil di masyarakat, karena tingkat kekerasan yang masih sering terjadi. Salah satunya dengan kekerasan verbal yang masih terjadi di ruang virtual, dilontarkan dengan komentar candaan hingga pelecehan seksual dan hal ini terjadi pada host konten Kinderflix. Perempuan sering disalahkan karena berpenampilan terbuka, akan tetapi pada konten Kinderflix mempunyai tema edukasi dan islami yang mengikuti nilai-nilai keislaman. Dengan demikian, penelitian ini memberikan perhatian pada bagaimana stereotip dalam komentar kekerasan verbal pada host Kinderflix dalam akun Tiktok. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan analisis isi Saundage, Peter dan Lee sebagai metode penelitian. Teori stereotip Samovar, Porter dan Jain sebagai acuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan stereotip netizen terhadap host Kinderflix berdasarkan komentar kekerasan verbal terdapat lima stereotip yaitu pertama, Kak Nisa distereotipkan sebagai perempuan pesolek yang memikat laki-laki. Kedua, Kak Nisa dianggap sebagai perempuan genit. Ketiga, Kak Nisa adalah sosok objek hiburan seksual untuk laki-laki. Keempat, distereotipkan sebagai perempuan fiktif dengan konotasi seksual. Dan terakhir, studi ini menemukan bahwa budaya patriarki yang kuat di media sosial sehingga menjadikan Kak Nisa sebagai perempuan warga kelas dua.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item