USLUB AL QASAM FI AL QUR'AN (Dirasah fi Surah Ad-Dhuha)

Saeful Mujab, NIM.: 98112208 (2005) USLUB AL QASAM FI AL QUR'AN (Dirasah fi Surah Ad-Dhuha). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (USLUB AL QASAM FI AL QUR'AN (Dirasah fi Surah Ad-Dhuha)) 98112208_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview
	Text (USLUB AL QASAM FI AL QUR'AN (Dirasah fi Surah Ad-Dhuha)) 98112208_BAB II sampai BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Al-qur'an adalah inti dari kesatuan rasa dan intuisi yang dimiliki oleh berbagai bangsa yang menjadikan bahasa Arab sebagai bahasanya. Meskipun banyak terdapat dialek lokal, temperamen yang berbeda, dan uslub-usluh yang khusus dalam seni tutur, namun Al-qur'an tetap memiliki orisinilitas yangjemih. fa adalah kitab yang lurus, yang diterima oleh bangs-bangsa yang berbahasa Arab, dengan berhagai dialek, wilayah, dan pengaruh yang beragam karena faktor-faktor lokal. Lebih dari itu, merekajuga menerimanya sebagai kitab aqidah, syariat, dan jalan hidup. Surah Ad-dhuha adalah surah makkiyah, ia adalah surah kesebelas didalam urutan turunnya ayat-ayat Al-Qur'an. Ia turun sesudah surah AL-Fajr. Surah Ad-dhuha dimulai dengan qosam (sumpah) dengan memakai huruf wawu. Sumpah Al-qur'an ini mengandung makna pengagungan terhadap muqsam bih ( objekyang digunakan untuk bersumpah)Qasam (sumpah) dengan memakai huruf wawu pada umumnya adalah gaya bahasa untuk menjelaskan makna-makna dengan penalaran indrawi. Keagungan yang tampak dimaksu dan untuk menciptakan daya tarik yang kuat. Sedangkan pemilihan muqsam bih ( objek yang dijadikan surnpah) diJakukan dengan memperhatikan sifat yang sesuai dengan keadaan. Menelusuri sumpah-sumpah Al-Qur' an seperti yang terdapat dalam surah Ad-dhuha, kita menemukannya dikemukakan sebagai lafitah (penarikan perhatian) terhadap suatu gambaran materi yang dapat di indra dan realitas yang dapat dilihat, sebagai inisiasi ilustratif bagi gambaran lain yang maknawi dan sejenis, tidak dapat dilihat dan diindra. Dapat pula dicatat bahwa didalam ayat Ad-dhuha dan kebanyakan ayat­ ayat qasam (swnpah) dengan memakai huruf wawu, mereka mencampuradukan keagungan dengan himah makhluk yang digunakan untuk bersumpah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item