Siyagh Al Amr Wa Al Nahi Fi Ayat Al Nikah Wa Ma Yata'allaq Bih (Dirasah Tahliliyah Fi 'ilmi Al-Ma'ani)

Mochammad Muntaha, NIM.: 01110517 (2005) Siyagh Al Amr Wa Al Nahi Fi Ayat Al Nikah Wa Ma Yata'allaq Bih (Dirasah Tahliliyah Fi 'ilmi Al-Ma'ani). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (Siyagh Al Amr Wa Al Nahi Fi Ayat Al Nikah Wa Ma Yata'allaq Bih (Dirasah Tahliliyah Fi 'ilmi Al-Ma'ani)) 01110517_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (14MB) | Preview
	Text (Siyagh Al Amr Wa Al Nahi Fi Ayat Al Nikah Wa Ma Yata'allaq Bih (Dirasah Tahliliyah Fi 'ilmi Al-Ma'ani)) 01110517_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (41MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia sebagai pedoman hidup agar mereka selamat di dunia dan akhirat. Ia juga merupakan mukjizat Rasulullah yang abadi, yang tidak akan musnah sampai hari kiamat. Salah satu letak kemukjizatan Al-Qur'an adalah pada uslub (gaya bahasa) yang digunakan. Bahkan Sayyid Qutb pernah mengatakan, "Bukan syari'at, bukan hal-hal yang gaib, dan juga bukan ilmu pengetahuan. Sumber daya tarik Al-Qur'an terletak pada keindahan bahasanya (uslub)." Keindahan uslub dalam Al-Qur'an menimbulkan keserasian susunan, terpadu kalimat-kalimatnya, fasih, dan mengandung nilai estetis yang tinggi. Keindahan lafal atau makna yang terkandung dalam Al-Qur'an dapat diteliti menggunakan kacamata balaghah yang memiliki tiga unsur, yaitu: bayan, ma'ani, dan badi'. Kandungan ayat-ayat Al-Qur'an mencakup tentang ketauhidan, peribadatan, hukum-hukum, janji, ancaman, hari akhir, dan sebagainya. Ayat-ayat tentang nikah dan yang terkait dengannya, seperti talak, iddah, li'an, nusyuz, dan sebagainya, dalam kitab-kitab tafsir yang menggunakan metode maudlu'i biasanya dikelompokkan sendiri pada ayat-ayat hukum. Ketika suatu ayat berbicara tentang hukum, maka kebanyakan menggunakan gaya bahasa perintah dan larangan. Dengan demikian, ayat-ayat tentang pernikahan dan yang terkait dengannya, yang merupakan ayat-ayat hukum, memungkinkan banyak ditemukan gaya bahasa perintah dan larangan. Penelitian skripsi ini menjadikan Al-Qur'an, tepatnya ayat-ayat tentang pernikahan dan yang terkait dengannya, sebagai objek kajiannya dengan menggunakan balaghah, khususnya ilmu ma'ani, sebagai sudut pandangnya. Dengan menggunakan kacamata uslub al-amr dan an-nahy, peneliti hendak mengungkap beberapa hal di bawah ini: a. Bagaimana bentuk-bentuk uslub al-amr dan an-nahy dalam ayat-ayat nikah dan yang terkait dengannya? b. Apa makna uslub al-amr dan an-nahy yang terkandung dalam ayat-ayat nikah dan yang terkait dengannya? Setelah melakukan penelitian terhadap ayat-ayat nikah dan yang terkait dengannya, peneliti mendapatkan beberapa hasil yang merupakan kesimpulan dari skripsi ini, di antaranya: Ayat-ayat nikah dan yang terkait dengannya menggunakan tiga shighat amr, yaitu: fi'il amr, fi'il mudhari' yang dibarengi dengan lam amr, dan mashdar pengganti fi'il amr. Adapun shighat nahyi yang digunakan dalam ayat-ayat nikah dan yang terkait dengannya hanya satu, karena shighat nahyi hanya satu yaitu fi'il mudhari' yang dibarengi dengan la an-nahiyah. Makna-makna shighat amr yang terkandung dalam ayat-ayat nikah dan yang terkait dengannya yaitu: makna asli, takhyir, irsyad, ibahah, dan nadb. Sedangkan makna shighat nahyi yang terkandung dalam ayat-ayat nikah dan yang terkait dengannya hanya dua, yaitu: makna asli dan irsyad.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item