QISSAH QASIRAH MAJIYA TAFQIDI AL SULTHOT LI NAWAL : Dirasah Tahliliyyah Nafsiyyah

Muzayanah, NIM.: 99112422 (2004) QISSAH QASIRAH MAJIYA TAFQIDI AL SULTHOT LI NAWAL : Dirasah Tahliliyyah Nafsiyyah. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (QISSAH QASIRAH MAJIYA TAFQIDI AL SULTHOT LI NAWAL : Dirasah Tahliliyyah Nafsiyyah)
99112422_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (14MB) | Preview
[img] Text (QISSAH QASIRAH MAJIYA TAFQIDI AL SULTHOT LI NAWAL : Dirasah Tahliliyyah Nafsiyyah)
99112422_BAB II sampai BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (21MB) | Request a copy

Abstract

Sebuah karya sastra yang baik sekurang-kurangnya mempunyai dua makna: yang jelas dan terselubung. Oleh karena itu, kebanyakan pengarang mengambil bagian-bagian yang berguna dan tulen untuk pertimbangan dalam mengkaji sifat dan pribadi seseorang. Cerpen Maajiy Tafqidu as-Sulthah bercetita tentang seorang tokoh utama wanita yang sukses, mumpuni dalam masyarakatnya, tetapi tidak dalam kehidupannya. Dia bukan istri baik, ibunya pun demikian. Dia sangat membenci ibunya, tetapi dia sangat dominan terhadapnya, ibunya sangat berpengaruh dalam kehidupannya, walaupun sudah meninggal dunia. Dia selalu cemas, takut dan tidak merasa bahagia dengan apa yang telah diperolehnya. Apalagi ketika dia menjadi pensiunan. Dia pikir apa yang yang dilakukannya dapat diterima oleh masyarakatnya, padahal tidak demikian. Yang dia tahu, apa yang diinginkannya harus terlaksana bagaimanapun caranya. Hal yang menarik dari cerpen karya Sa'dawi ini adalah berisi tentang kejiwaan si tokoh, baik itu tokoh utama maupun tokoh lainnya. Apa yang mempengaruhi kejiwaannya itu tidak disadarinya. Begitu juga kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Walaupun mungkin itu adalah sesuatu yang wajar. Karya Sa'dawi ini walaupun dikemas sangat ringkas dan simpel, namun sarat dan padat. Permasalahan yang dimunculkan di sini adalah masalah kejiwaan tokoh utama akibat dari dampak perilaku tokoh lainya, terutama ibunya serta tanggapan masyarakat terhadap apa yang dilakukannya. Karena apa yang dilakukannya telah melampaui batas nilai moral yang ada. Ketaksadaran yang dilakukan si tokoh menjadi inti permasalahan. Padahal, jika dilihat secara sepintas, jiwanya tidak tergangggu. Tetapi mengapa ia melakukan itu. Studi karya ini akan dibedah dengan menggunakan pendekatan psikoanalisa Sigmund Freud, yaitu bahwa proses mental adalah proses tidak sadar. Proses tidak sadar itu adalah tindakan terisolasi dan bagian dari entitas fisik dan penyebab dari gangguan mental itu sendiri ada]ah hasrat seksual. Namun, seksualitas menjadi sosial. Tergantung bagaimana akan diarahkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi telah membawa kesejahteraan material masyarakat. Namun, pencapaian ini juga menimbulkan efek negatif seperti munculnya problem-problem kejiwaan pada masyarakat sehingga capaian material yang dihasilkannya tidak mengantarkan mereka untuk memperoleh kebahagiaan ruhani atau sepiritual, sebagaimana dialami si tokoh utama dalan cerpen ini. Untuk itu, maka tujuan dari penelitian dengan pendekatan psikoanalisa ini adalah untuk memahami kondisi kejiwaan si tokoh utama yang tidak disadarinya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. H. Taufiq Ahmad Dardiri, SU.
Uncontrolled Keywords: karya sastra; Cerpen Maajiy Tafqidu as-Sulthah; psikoanalisa Sigmund Freud
Subjects: 800 Sastra (Literature) > 890 Sastra Lain-lain > 892.7 Arabic Literatures/Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 22 Oct 2024 11:17
Last Modified: 22 Oct 2024 11:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68000

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum