AL 'ANASIR AL DAHILIYYAH FI QISAH " FI GHAFWAH AL AQDAR" LI MAHMUD TAIMUR (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH 'INDA ROBERT STANTON)

Muhammad Khoirul Amri, NIM.: 18101010038 (2023) AL 'ANASIR AL DAHILIYYAH FI QISAH " FI GHAFWAH AL AQDAR" LI MAHMUD TAIMUR (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH 'INDA ROBERT STANTON). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (AL 'ANASIR AL DAHILIYYAH FI QISAH " FI GHAFWAH AL AQDAR" LI MAHMUD TAIMUR (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH 'INDA ROBERT STANTON)) 18101010038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (AL 'ANASIR AL DAHILIYYAH FI QISAH " FI GHAFWAH AL AQDAR" LI MAHMUD TAIMUR (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH 'INDA ROBERT STANTON)) 18101010038_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi yang berjudul “Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerpen Fii Ghafwah Al-Aqdar Karya Mahmud Taimur (Studi Analisis Intrinsik Robert Stanton)” ini bertujuan mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen Fii Ghafwah Al-Aqdar menggunakan teori Robert Stanton yang meliputi fakta cerita (karakter, alur, latar), tema, dan sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi). Selain itu juga menentukan tipe fiksinya. Cerpen ini bercerita tentang kehidupan gadis yatim piatu yang tidak mengenal saudaranya dan bekerja sebagai pelayan rumah tangga pada keluarga kaya raya di ibu kota. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu teknik kepustakaan berupa baca dan catat. Hasil analisis cerpen ini adalah pertama, fakta cerita terdiri dari tokoh yaitu Fikriyah sebagai tokoh utama dan lima tokoh tambahan lainnya dengan karakter masing-masing. Kedua, alur cerpen ini menggunakan alur maju. Ketiga, latar dalam cerpen ini adalah latar tempat yang terdiri dari rumah majikan, teras rumah majikan, lokasi penyelamatan, rumah wanita tua, dan jalanan. Latar waktunya adalah malam hari, senja hari, siang hari, keesokan harinya, dan pada waktu itu. Kedua, tema dalam cerpen ini adalah kesengsaraan kehidupan gadis yatim piatu di ibu kota. Ketiga, sarana-sarana sastra dalam cerpen ini adalah judul yang relevan dengan karyanya karena makna judulnya adalah sesuatu penting telah terjadi dalam kondisi tenang yaitu tidur. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang ketiga terbatas. Gaya dan tone dalam cerpen ini menggunakan bahasa yang lugas, detail, dan menggunakan kata-kata yang indah dengan tone sedih dan penuh perasaan. Simbol dalam cerpen adalah banteng yang melambangkan kekuatan. Ironi dalam cerpen terjadi pada Fikriyah yaitu sebagian laki-laki yang memanfaatkan momen Fikriyah terkenal menjadi kompetisi mendapatkannya untuk mendapatkan pujian dari kemenangan. Kemudian, tipe fiksi yang terdapat pada cerpen tersebut adalah fiksi naturalisme.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item