PERANAN MEDIA SOSIAL DALAM PROSES ADAPTASI ANTARBUDAYA SANTRI DI ASRAMA AL-HIKMAH PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA

Eva Rosila, NIM.: 20102010121 (2024) PERANAN MEDIA SOSIAL DALAM PROSES ADAPTASI ANTARBUDAYA SANTRI DI ASRAMA AL-HIKMAH PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERANAN MEDIA SOSIAL DALAM PROSES ADAPTASI ANTARBUDAYA SANTRI DI ASRAMA AL-HIKMAH PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA)
20102010121_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PERANAN MEDIA SOSIAL DALAM PROSES ADAPTASI ANTARBUDAYA SANTRI DI ASRAMA AL-HIKMAH PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA)
20102010121_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan teknologi dan informasi yang kian pesat telah memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk cara santri berkomunikasi dan beradaptasi dengan budaya baru di lingkungan pesantren. Penggunaan media sosial, khususnya Instagram dan WhatsApp, telah menjadi alat penting dalam mendukung proses adaptasi Antarbudaya santri di Asrama Al-Hikmah Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peranan media sosial dalam memfasilitasi adaptasi antarbudaya para santri di lingkungan pondok pesantren. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, penelitian ini mengaplikasikan Teori Akomodasi Komunikasi oleh Howard Giles untuk menganalisis bagaimana santri beradaptasi di lingkungan baru dengan dukungan peran media sosial. Penelitian ini menghasilkan, pertama, Instagram dan WhatsApp berperan sebagai alat komunikasi yang efektif membantu santri mengenal budaya baru dengan menampilkan konten budaya Jawa yang dapat diakses oleh santri serta memudahkan komunikasi melalui pesan pribadi maupun grup. Kedua, dalam proses adaptasi antarbudaya, santri menerapkan akomodasi komunikasi yang dipengaruhi oleh interaksi di media sosial. Santri cenderung memilih konvergensi, yaitu menyesuaikan diri di lingkungan baru seperti mengikuti kosa kata, logat bahasa dan kebiasaan sehari-hari di lingkungan mayoritas. Divergensi juga diterapkan ketika santri ingin menunjukkan identitas budayanya dengan tetap menggunakan beberapa bahasa daerah asalnya. Sedangkan dalam penerapan akomodasi berlebih sama sekali tidak diterapkan oleh santri. Penelitian ini mendukung pendapat Howard Giles dalam teori Akomodasi Komunikasi pada aspek konvergensi dan divergensi, tetapi tidak ditemukan pada aspek akomodasi berlebihan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Muhammad Diak Udin, M. Sos
Uncontrolled Keywords: media sosial; adaptasi antarbudya; pesantren; akomodasi komunikasi
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 302.231 Media Komunikasi, Media Massa, Media Sosial
Pendidikan Islam (Pesantren) > Pondok Pesantren > Santri
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 07 Jan 2025 10:20
Last Modified: 07 Jan 2025 10:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69137

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum