PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA INDUSTRI JASA KECANTIKAN (STUDI KASUS PT XYZ)

Ariyan Eka Putra, NIM.: 22206062004 (2024) PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA INDUSTRI JASA KECANTIKAN (STUDI KASUS PT XYZ). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA INDUSTRI JASA KECANTIKAN (STUDI KASUS PT XYZ)) 22206062004_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA INDUSTRI JASA KECANTIKAN (STUDI KASUS PT XYZ)) 22206062004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Industri kosmetik di Indonesia mengalami percepatan pertumbuhan yang berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan perlunya perbaikan yang berkelanjutan khususnya pada bidang operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja optimal pada divisi Frontline, Dokter, Terapis, Kasir dan Apoteker, serta mengetahui produktivitas tenaga kerja di cabang Jogja-1 PT XYZ. Metode yang digunakan meliputi analisis produktivitas dan pengukuran waktu kerja (time study), serta analisis biaya yang berfokus pada data transaksi bulan Januari - Desember 2023. Diharapkan temuan penelitian ini dapat menjadi acuan standar bagi cabang PT. XYZ. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah jumlah tenaga kerja optimal pada setiap divisi berturut-turut yaitu sebanyak 24 orang, yang terdiri dari Frontline sebanyak 2 orang; Dokter sebanyak 2 orang Terapis sebanyak 16 orang; Kasir sebanyak 2 orang; Apoteker sebanyak 2 orang. Selanjutnya, rata-rata produktivitas tenaga kerja divisi Frontline, Dokter, Terapis, Kasir, dan Apoteker di cabang Jogja-1 PT XYZ berturut-turut yaitu sebesar 31,57%; 27,00%; 76,03%; 19,64%; 27,49%. Berdasarkan rekomendasi jumlah tenaga kerja optimal, perusahaan dapat menghemat biaya tenaga kerja dengan pertimbangan hari libur sebesar Rp1.120.541.550 atau 57,38%. Formulasi perhitungan perencanaan tenaga kerja yang efektif setiap bulan dilakukan dengan memasukkan data seperti jumlah transaksi bulanan, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), target produktivitas, dan jumlah hari kerja dalam satu bulan. Dari data tersebut, diperoleh hasil estimasi kebutuhan tenaga kerja serta total biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan untuk setiap divisi selama satu bulan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item