KONTRUKSI PENGALAMAN RELIGI MENUJU KEBEBASAN BERAGAMA: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA YOUTUBE DONDY TAN

Ikhwanudin, NIM.: 20105020040 (2025) KONTRUKSI PENGALAMAN RELIGI MENUJU KEBEBASAN BERAGAMA: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA YOUTUBE DONDY TAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONTRUKSI PENGALAMAN RELIGI MENUJU KEBEBASAN BERAGAMA: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA YOUTUBE DONDY TAN) 20105020040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (KONTRUKSI PENGALAMAN RELIGI MENUJU KEBEBASAN BERAGAMA: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA YOUTUBE DONDY TAN) 20105020040_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Dalam era digital, ruang media sosial telah menjadi wadah baru bagi ekspresi keagamaan. Fenomena ini menjadi menarik untuk dikaji, terutama Ketika pengalaman religi dipublikasikan secara terbuka. Salah satu contoh menarik adalah kanal YouTube Dondy Tan yang menampilkan narasi perjalanan spiritual dan diskusi lintas agama dari perspektif seorang mualaf. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengalaman religi yang dialami oleh individu dapat menjadi konstruksi kebebasan beragama dalam ruang digital, serta bagaimana makna-makna tersebut dapat ditafsirkan melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. khususnya melalui kanal YouTube Dondy Tan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan teori semiotika Barthes melalui tiga tataran makna: denotasi, konotasi, dan mitos. Dalam prosesnya, penelitian ini juga mengacu pada pendekatan fenomenologi keagamaan untuk menggali makna spiritual dari pengalaman pribadi subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video-video Dondy Tan tidak hanya menyajikan narasi keagamaan secara literal, tetapi juga membangun makna konotatif tentang toleransi, inklusivitas, dan kritik terhadap dogma. Selain itu, ditemukan pula mitos-mitos sosial terkait kebebasan beragama yang dikonstruksi melalui dialog-dialog dan pengalaman personal Dondy Tan dalam kontennya. Implikasi dari penelitian ini memperlihatkan bahwa media sosial, khususnya YouTube, telah menjadi ruang baru bagi ekspresi kebebasan beragama sekaligus sarana dakwah personal yang inklusif di masyarakat multikultural. penelitian ini menegaskan bahwa pengalaman religi yang direpresentasikan secara terbuka melalui media digital dapat menjadi sarana penting dalam memperjuangkan kebebasan beragama. Melalui simbol, narasi, dan konstruksi makna yang kompleks, media seperti YouTube mampu menjangkau khalayak luas dan berkontribusi pada diskursus publik mengenai keberagamaan yang lebih toleran. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian studi agama-agama, khususnya dalam konteks ekspresi religius di era digital.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item