NAFSIYYAH AL SHAKHSIYYAH AL RA'ISIYYAH FI AL QISSAH AL QASIRAH AL MALAK AL A'RAJ LI MUNA AL MARSHUD: DIRASAH TAHLILIYYAH NAFSIYYAH 'INDA SIGHMUND FREUD

Bella Amelia, NIM.: 20101010024 (2024) NAFSIYYAH AL SHAKHSIYYAH AL RA'ISIYYAH FI AL QISSAH AL QASIRAH AL MALAK AL A'RAJ LI MUNA AL MARSHUD: DIRASAH TAHLILIYYAH NAFSIYYAH 'INDA SIGHMUND FREUD. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (NAFSIYYAH AL SHAKHSIYYAH AL RA'ISIYYAH FI AL QISSAH AL QASIRAH AL MALAK AL A'RAJ LI MUNA AL MARSHUD: DIRASAH TAHLILIYYAH NAFSIYYAH 'INDA SIGHMUND FREUD) 20101010024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (NAFSIYYAH AL SHAKHSIYYAH AL RA'ISIYYAH FI AL QISSAH AL QASIRAH AL MALAK AL A'RAJ LI MUNA AL MARSHUD: DIRASAH TAHLILIYYAH NAFSIYYAH 'INDA SIGHMUND FREUD) 20101010024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji tokoh utama “Aku” dalam cerpen al-Malâk al-A’raj karya Munā Marsyūd dengan menganalisis kepribadian tokoh utamanya. Penelitian ini penting untuk dikaji karena terdapat tokoh utama “aku” dalam cerpen ini mengalami bullying verbal yang mempengaruhi kondisi kejiwaannya. Tokoh “Aku” terlahir dalam keadaan pincang yang aslinya gadis yang baik, pantang menyerah, dan pintar seiring berjalannya waktu dengan sering menerima bullying verbal, tokoh “aku” berubah menjadi gadis yang jahat dan berperilaku menyimpang. Selain bullying verbal, juga tokoh “aku” mengalami kisah percintaan yang kurang beruntung. Kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Psikologi Sastra yang mencerminkan proses dan aktivitas kejiwaan dengan mengaplikasikan teori Psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Kajian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti menemukan hasil sebagai berikut: pertama, struktur kepribadian pada tokoh “Aku” yang meliputi tiga unsur yakni id, ego, dan superego. Dari ketiga unsur tersebut id tampak lebih dominan karena id lebih banyak dibandingkan ego dan superego. Kedua, mekanisme pertahanan menurut Freud yang umum di jumpai yakni ada tujuh macam yakni: represi, sublimasi, proyeksi, displacement, rasionalisasi, reaksi formasi, dan regresi. Dari ketujuh macam mekanisme pertahanan tersebut, terdapat beberapa bentuk mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh tokoh “aku” dalam menyelesaikan masalah psikologisnya berupa: represi (Repression), pengalihan (displacement), rasionalisasi (Rationalization), dan reaksi formasi (Reaction Formation).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item