Dian Nur Anna [Editor], - and Dinda Nova Romadhani, - (2025) Dipeluk Oleh Sentuhan Rahmat-Nya Siapapun Dirimu, Tuhan akan membawa ke Pelabuhan Terindah Bagi Jiwamu. Adab Indonesia, Jawa Barat. ISBN 978-634-235-713-2
|
Text (Dipeluk Oleh Sentuhan Rahmat-Nya Siapapun Dirimu, Tuhan akan membawa ke Pelabuhan Terindah Bagi Jiwamu)
Dipeluk Oleh Sentuhan Rahmat-Nya Siapapun Dirimu, Tuhan akan membawa ke Pelabuhan Terindah Bagi.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text (Pengantar-Dipeluk Oleh Sentuhan Rahmat-Nya Siapapun Dirimu, Tuhan akan membawa ke Pelabuhan Terindah Bagi Jiwamu)
Pengantar Dipeluk Oleh Sentuhan Rahmat-Nya Siapapun Dirimu, Tuhan akan membawa ke Pelabuhan Ter.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Surat Pernyataan)
surat-surat-pernyataan1764553954.pdf - Published Version Download (16kB) | Preview |
Abstract
Buku ini terdiri dari empat tema yang saling berhubungan satu dengan tema lain. Tulisan ini dimulai dari mengajak pembaca untuk mengingat Tuhan dengan cara menulis, kisahkisah inspiratif, kumpulan curahan hati untuk membuat karya tulis, dan penulis mengajak pembaca untuk membuat karya tulis. Ada beberapa alasan orang menulis yaitu: menuangkan gagasan atau ide, keterbatasan ingatan, berbagi ilmu (pahala), menunjukan jati diri (eksistensi) dan lain sebagainya. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula. Dengan demikian, pembaca tidak hanya membaca saja namun juga berperan aktif menulis dalam buku ini. Bagian pertama, penulis mengajak semua pembaca untuk mengingat Tuhan. Tulisan ini tidak hanya diperuntukkan untuk orang Islam saja, tetapi untuk semua orang yang tengah mencari arah hidupnya. Orang Islam bisa menuliskan ayat-ayat al-Qur’an untuk berzikir kepada Allah Swt. Bagi umat atau kepercayaan lain, penulis mengajak mereka menuliskan ayat, ajaran agama atau keyakinannya yang bisa menguatkan hidupnya. Semua manusia mempunyai harapan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Bagian kedua, penulis mengungkap kisah-kisah inspiratif. Beberapa kisah tersebut memposisikan agama menjadi salah satu point sentral dalam mengarungi kehidupan ini. Sudjatmoko mengatakan bahwa agama dapat memecahkan problem masyarakat modern. Agama dapat memecahkan problem keterbelakangan ekonomi, kemiskinan, dilema moral dan etika. (Sujadmoko,198:181). Abdullahi Ahmed an-Na’im menjelaskan bahwa satu-satunya alternatif yang dapat mengeluarkan manusia dari dilema adalah agama yang menegakkan nilainilai kemanusiaan. (an-Naim, 1990:10). Niko Syukur Dister juga mengungkapkan bahwa agama sebagai sarana untuk mengatasi frustasi. (Dister ofm, 1988:74). Dengan demikian, kisah-kisah yang ada dalam buku ini menunjukkan bahwa nilai agama menjadi solusi terhadap problem yang muncul dalam kehidupan ini. Dian Nur Anna mengutip pendapat Max Scheler yang mengungkapkan bahwa nilai bukan ide atau gagasan saja, melainkan sesuatu yang kongkrit yang hanya dapat dialami dengan jiwa yang bergetar dengan emosi. (Anna, 2018:21). Sehingga, nilai agama tidak hanya dalam ide saja namun sesuatu yang dialami secara nyata dalam mengarungi kehidupan beragama dan bermasyarakat. Bagian ketiga merupakan kumpulan curahan hati seorang hamba. Curahan tersebut merupakan proses untuk memecahkan masalah dalam kehidupan. Manusia memecahan masalah dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional terjadi seperti pada stimulus yang menimbulkan masalah, dan kesulitan masalah. (Rakhmad, 1994:73). Selain itu, ada pengaruh faktor biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah. Faktor sosiopsikologis seperti: motivasi, kepercayaan dan sikap yang salah (Rakhmad, 1994:73), kebiasaan (Berrien,1951:45), dan emosi (Coleman, 1974:447 ; Abu Ahmadi,1992:66). Dalam curahan tersebut, faktor situasional, personal, biologis dan sosiopsikologis mempengaruhi cara penyelesaian masalah mereka. Bagian keempat, pembaca dapat mencurahkan kegelisahan dalam bentuk tulisan selama 30 hari. Buku ini bisa mencurahkan harapan kepada Tuhan. Dengan membaca ulang tulisan tersebut, pembaca bisa mengingat kembali kitab suci, melewati semua peristiwa dengan penuh harapan dengan rahmat Tuhan. Sebagai manusia sebagai bagian dari makhluk sosial, mereka berinteraksi satu dengan yang lain. Gerungan mengutip Bonner yang menjelaskan bahwa ada faktor yang mendasari interaksi sosial yaitu: faktor imitasi, faktor sugesti, faktor identifikasi dan faktor simpati. (Gerungan, 1991:58). Dalam proses berinteraksi, individu mempunyai kemampuan menyesuaikan terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan sosialnya. Hal ini masuk dalam kesehatan mental pola positif. Sedangkan pola negatif dari kesehatan mental adalah seseorang terhindar dari segala neurosis dan psikosis. (Mahmud, 1984:336-337);(Mujib,2001:133). Dengan adanya tulisan ini, maka pembaca dapat belajar dari peristiwa yang dialami dan menuliskan pengalaman hidup secara sistematis dalam tulisan yang baik. Pembaca dapat menyelesaikan masalah dengan baik, sehingga mental bisa menjadi sehat dan dapat mengarungi kehidupan dengan Rahmat Tuhan.
| Item Type: | Book |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Dipeluk Sentuhan Rahmat, Tuhan, Pelabuhan Terindah, Psikologi |
| Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi > 158.3 Psikologi Konseling, Penyuluhan, Bimbingan Konseling 100 Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi |
| Divisions: | Buku |
| Depositing User: | Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP - |
| Date Deposited: | 02 Dec 2025 09:59 |
| Last Modified: | 02 Dec 2025 10:56 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/74518 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
