PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SAAT MASA ‘IDDAH DAN IHDAD (STUDI KASUS JANDA-JANDA AKTIF MENGGUNAKAN FACEBOOK SAAT MASA ‘IDDAH DAN IHDAD)

Khiyaroh, S.H., NIM.: 18203010003 (2020) PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SAAT MASA ‘IDDAH DAN IHDAD (STUDI KASUS JANDA-JANDA AKTIF MENGGUNAKAN FACEBOOK SAAT MASA ‘IDDAH DAN IHDAD). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SAAT MASA ‘IDDAH DAN IḪDÂD (STUDI KASUS JANDA-JANDA AKTIF MENGGUNAKAN FACEBOOK SAAT MASA ‘IDDAH DAN IḪDÂD)) 18203010003_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SAAT MASA ‘IDDAH DAN IḪDÂD (STUDI KASUS JANDA-JANDA AKTIF MENGGUNAKAN FACEBOOK SAAT MASA ‘IDDAH DAN IḪDÂD)) 18203010003_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Membincangkan persoalan „iddah terdapat korelasinya dengan iḥdâd atau biasa disebut sebagai masa berkabung. Perempuan yang sudah ditinggal oleh suaminya atau janda, baik dengan cara cerai mati atau cerai hidup, secara otomatis akan diwajibkan untuk melaksanakan „iddah dan juga iḥdâd untuk janda yang ditinggal mati. Pelaksanaan „iddah dan iḥdâd bagi janda yang cerai mati dan cerai hidup dengan tetap aktif menggunakan media sosial Facebook banyak dijumpai di masyarakat. Dengan mengunggah foto ataupun status di Facebook tentu akan bertolak belakang dengana aturan klasik bahwa „iddah harus di dalam rumah dan larangan iḥdâd untuk tidak berhias secara berlebih. Meskipun dalam faktanya tidak keluar rumah, tetapi dengan mengunggah foto di Facebook justru semakin banyak orang-orang yang dapat melihat. Pertanyaan yang kemudian muncul yaitu, bagaimana bentuk penggunaan Facebook saat masa „iddah dan iḥdâd oleh janda-janda yang cerai hidup dan cerai mati saat masa „iddah dan iḥdâd, dan mengapa janda-janda tersebut tetap menggunakan facebook saat masa „iddah dan iḥdâd. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Resefrch), bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan sosiologi hukum. Penelitian mengenai penggunaan media sosial saat masa „iddah dan iḥdâd pernah dilakukan oleh Affan dalam Tesisnya dengan prespektif hukum islam. Penelitian tersebut disimpulkan bahwa janda yang sedang dalam masa „iddah tidak diperbolehkan menggunakan media sosial untuk menghindari adanya hal-hal negative dan dapat menjadi perantara yang menimbulkan syahwat laki-laki. Sedangkan penelitian penulis mengkaji dengan pendekatan sosiologis sehingga mampu mengetahui maksud dan tujuan mengapa janda-janda tersebut tetap menggunakan Facebook saat masa „iddah dan iḥdâd. Hasil penelitian yang dilakukan penulis yaitu; pertama bentuk penggunaan Facebook saat masa „iddah dan iḥdâd dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu penggunaan Facebook sebagai media untuk mencurahkan perasaan, sebagai media membagikan kegiatan sehari-hari yang selalu dilakukan dan penggunaan secara pasif dengan memanfaatkan Faebook saat masa „iddah dan iḥdâd untuk melihat berita saja tanpa menambahkan foto dan status. Kedua, alasan atau motif yang mendasari janda-janda tetap menggunakan Facebook saat masa „iddah dengan analisis tindakan sosial maka didapatkan empat bentuk tindakan yaitu tindakan rasionalitas instrumental karena dilakukan secara sadar dan didukung alat yang membantu yaitu adanya media sosial Facebook, tindakan tradisional karena sering membagikan kegiatan di Facebook, tindakan afektif karena didasari rasa emosional berupa kesedihan akibat ditinggal suaminya, dan tindakan rasional nilai karena mengambil hikmah dan pelajaran dari kejadian yang telah dialami.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item