TARIKH AL MADRASAH AL NAHWIYAH AL ANDALUSIYAH

Muhammad Rofiqul Anam, NIM.: 1420510011 (2018) TARIKH AL MADRASAH AL NAHWIYAH AL ANDALUSIYAH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TARIKH AL MADRASAH AL NAHWIYAH AL ANDALUSIYAH)
11120090_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TARIKH AL MADRASAH AL NAHWIYAH AL ANDALUSIYAH)
11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Ilmu Nahwu muncul pertama kali pada abad pertama hijriyah di masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib RA. Saat itu fenomena lahn telah menyebar di kalangan masyarakat muslim dan menimbulkan banyak kesalahan dalam kaidah bahasa Arab. Oleh karena itulah Abu Al-Aswad Ad-Du`ali atas dasar perintah dari Khalifah Ali menyusun disiplin ilmu yang kemudian dikenal dengan ilmu Nahwu. Lahn artinya kesalahan dalam gramatika Arab. Fenomena ini disebabkan percampuran non pribumi dalam negeri sehingga menyebabkan banyak kerusakan dalam susunan tata bahasa Arab yang merupakan bahasa resmi pada saat itu. Ilmu Nahwu berkembang pesat di kota Bashrah karena di kota itulah ia lahir dan juga adanya kegigihan dan semangat yang tinggi dari para pelajar yang mana mereka bertemu langsung dengan penggagasnya yaitu Abul Aswad. Seiring berjalannya waktu, muncullah istilah Madrasah Bashrah. Seratus tahun kemudian, muncullah aliran baru yang menamakan diri sebagai Madrasah Kufah, meskipun aliran ini juga mengacu pada aliran sebelumnya. Perlu diingat, pendiri Madrasah Kufah yang bernama Abu Ja`far ar-Ruasi pernah berguru pada Madrasah Bashrah. Kedua madrasah tersebut dianggap sebagai pencetus atau pendiri aliran ilmu Nahwu dalam pengertian yang sebenarnya. Sebab, dari kedua aliran itulah muncul tiga aliran berikutnya yang bernama Madrasah Baghdad, Madrasah Andalusia dan Madrasah Mesir. Ketiga aliran tersebut adakalanya mengikuti salah satu dari Bashrah dan Kufah dan adakalanya membuat jalan tengah di antara keduanya. Penelitian ini mengkaji sejarah kemunculan Madrasah Nahwu Andalusia yang mana menjadi simbol kebangkitan Nahwu di tanah Andalusia. Para Ulama Nahwu Andalusia berbondong-bondong dalam mencari ilmu sampai ke Baghdad, Bashrah dan Kufah dengan tujuan menyebarkan ilmu yang mereka peroleh di tanah Andalus tatkala mereka kembali dari pengembaraannya. Seiring berjalannya waktu, tidaklah mengherankan jika tanah Andalus memiliki banyak sekali ahli Nahwu yang jumlahnya lebih dari 20 orang. Madrasah Nahwu Andalusia juga memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari aliran-aliran sebelumnya. Di antara ahli Nahwu Andalusia yang terkenal adalah Ibnu Madha` dan Ibnu Malik. Ibnu Madha` dengan karyanya yang bernama “ar-Radd `alan-Nuhat” menolak konsep `amil dalam Nahwu karena mempersulit orang-orang yang ingin belajar bahasa Arab. Sedangkan Ibnu Malik memiliki karya yang juga fenomenal yaitu “Alfiyah Ibnu Malik” yang terdiri dari 1002 bait yang menerangkan tentang Nahwu dan Sharaf. Bahkan Alfiyah Ibnu Malik ini menjadi rujukan utama diberbagai pesantren di Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Sukamta, MA.
Uncontrolled Keywords: Ilmu Nahwu, Lahn, gramatika Arab, Madrasah Nahwu
Subjects: Bahasa Arab > Bahasa Arab Tatabahasa - Sejarah
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 15 Jul 2022 09:42
Last Modified: 15 Jul 2022 09:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52044

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum