Shakhsiyyat al shakhs al raisiy fi al qissah al qasirah Abi al Rayh li Hasan Ibrahim al Nasir (Dirasah tahliliyyah adabiyyah Psikologiyyah)

UKON PURKONUDIN, NIM. 07110018 (2013) Shakhsiyyat al shakhs al raisiy fi al qissah al qasirah Abi al Rayh li Hasan Ibrahim al Nasir (Dirasah tahliliyyah adabiyyah Psikologiyyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (Shakhsiyyat al shakhs al raisiy fi al qissah al qasirah Abi al Rayh li Hasan Ibrahim al Nasir (Dirasah tahliliyyah adabiyyah Psikologiyyah)) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (16MB) | Preview
	Text (Shakhsiyyat al shakhs al raisiy fi al qissah al qasirah Abi al Rayh li Hasan Ibrahim al Nasir (Dirasah tahliliyyah adabiyyah Psikologiyyah)) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (14MB)

Abstract

Hasan Ibrahim Nashir dalam cerpennya Abu Rih, mencoba untuk mengurai permasalahan realitas sosial yang terjadi di wilayah Libanon, Swiah dan Palestina dalam bingkai karya sastra. Pada karyanya tersebut pengarang mencoba menggambarkan fenomena psikologis tokoh utama dalam menghadapi realitas sosial yang cheos. Abu Rih adalah tokoh utama dalam cerpen ini yang berperan sebagai sopir ambulan pembawa tentara korban luka perang. Berawal dari peristiwa traumatis saat penembakan Mahdi seorang tentara kebangsaan Tunis di Libanon oleh pesawat zionis, Abu Rih sering kali bermimpi dan memaki Tentara zionis Israel, menurut teori mimpi Freud mengatakan mimpi merupakan realitas dunia dalam alam bawah sadar sebagai bentuk pemenuhan keinginan terlarang semata. Dikatakan oleh Freud bahwa dengan mimpi, seseorang secara tak sadar berusaha memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan menciptakan gambaran tentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit bagi kita untuk mengungkapkan kekesalan, kemarahan, dendam, dan yang sejenisnya kepada obyek-obyek yang menjadi sumber rasa marah, maka muncullah dalam keinginan itu didalam bentuk alam bawah sadar mimpi. Jelas bahwa cacian, dendam dan makian Abu Rih dalam mimpinya tersebut merupakan gambaran tujuan yang dinginkan seorang tokoh pada dunia nyata yang sulit untuk diungkapkan dan diaktualisasikan. Berdasarkan ha1 ini peneliti merumuskannya beberapa hal, yaitu Bagaimana deskripsi kepribadian tokoh Abu Rih dalam cerpen tersebut? Dan Bagaimana kepribadian tokoh Abu Rih dalam pencapaian proses aktualisasi diri? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh utama dalam cerpen karya Hasan Ibrahim Nashir dalam pencapaiaan dan motivasi tokoh utama akan proses aktualisasi diri. Adapun teori yang peneliti gunakan adalah teori psikologi sastra yang berpijak pada teori Kepribadian Psikologi Humanistik Abraham Maslow terutama tentang konsep hirarki kebutuhan. Guna dapat meneluswi alam psikis tokoh utama, terlebih dahulu analisis dengan pendekatan struktural dalam aspek penokohan yang mengkaji watak, pola pikir, pola tingkah dan pola laku tokoh dalam karya sastra. Pendekatan struktural Penokohan ini mencoba menguraikan karakter tokoh utama yang akan diteliti. Karena penelitian ini fokus pada kajian penokohan, dari beberapa tokoh yang ada dalam alw cerita ini, peneliti disini fokus pada kajiaan tokoh utama.Hasil penelitian ini adalah peneliti menemukan 11 karakteristik kepribadian pada tokoh utama dan 6 motif motivasi tokoh utama dalam kebutuhan akan aktualisasi diri. Indikasi 11 karakteristik kepribadian Abu Rih yang telah beraktualisasi sebagi berikut: 1 .Memusatkan diri pada realitas, 2.Memusatkan diri pada masalah, 3. Spontanitas,kesederhanaan dan kewajaran dalam hidup, 4. watak yang demokratis, 5. Pribadi yang Otonom ,6. memiliki hubungan interpersonal, 7. memilliki rasa identifkasi, simpati, kasih sayang yang mendalam, 8. sikap untuk berbaik hati dan bersabar kepada semua orang, 9. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. 10 Rasa humor yang filosofis dan'tidak agresif, 11. membedakan dengan jelas antara cara dan tujuan. Sedangkan motivasi Abu rih dalam mengaktualisasikan dirinya terdapat 6 motif sebagai berikut: 1. motif kebenaran, 2. motif keunikan, 3. kesempurnaan, 4. motif semangat, 5. motif keadilan, dan 6. motif kebajikan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item